BEKSI, SALAH SATU BELA DIRI ASLI BETAWI
Table of Contents
Selain memiliki banyak kesenian, masyarakat betawi juga punya seni bela diri tradisional bernama beksi.
Di betawi bela diri ini kerap diistilahkan dengan main pukul, Kata main permainan, sedangkan kata pukulan karena bela diri ini lebih mengutamakan pukulan ketimbang tendangan.
Dalam gerakannya beksi memiliki pukulan keras, cepat, dan posisi tangan yang terbalik atau dalam bahasa Betawi disebut pukulan celentang.
Beksi berasal dari kata bie/bhi dan si/shi yang berasal dari kosakata Hokkian yang secara harfiah berarti kuda-kuda, namun menurut Guru Besar Beksi Tradisional, Sabenuh Masir dan Muali Yahya, menyebutkan beksi berasal dari kata bek dan si, Kata bek berarti pertahanan, dan si berarti empat (penjuru).
Pendapat lainnya, pada 1980-an, kata Beksi ialah singkatan dari ‘berbaktilah engkau kepada sesama insan’ yang diharapkan seorang pendekar beksi selalu mengamalkan ilmunya demi kemanusiaan.
Bagi pesilat beksi sejati, keterampilan main pukulan bukanlah untuk gaya-gayaan, Beksi dan agama ibarat golok dan sarungnya. Golok haruslah selalu diberi sarung dan disimpan, begitu juga beks, Ia haruslah disimpan baik-baik dan digunakan hanya pada saat dibutuhkan.
Sarung beksi ialah agam, dengan agama, segala hawa nafsu, sifat congkak, rakus, dan lainnya bisa dikendalikan.
Islam adalah agama yang menjadi fondasi Beksi, latihan-latihan beksi diawali dan diakhiri dengan doa secara Islam, ritual yang ada dalam beksi pun kental dengan ajaran agama Islam.
Pakar budaya Betawi, Abdul Chaer, menyatakan seorang anak (laki-laki) Betawi diwajibkan menguasai dua hal, yaitu ‘bisa ngaji’ dan ‘bisa maen pukulan’, dinyatakan juga ‘di atas bale bace Alquran, turun dari bale maen pukulan’. Artinya, seorang (laki-laki) Betawi harus menguasai ilmu agama dan bela dir, kedua hal tersebut yang direkatkan sebagai ciri identitas (laki-laki) Betawi.
Dalam beksi tidak ada tendangan tinggi atau tendangan yang diarahkan ke kepal, karena menurut budaya timur, kepala merupakan bagian tubuh yang terhormat sehingga tak selayaknya kaki menyentuh kepala, mungkin inilah mengapa bela diri Betawi disebut main pukulan alih-alih main tendangan.
PENULIS : JACK
Posting Komentar